Sabtu, 07 November 2015

Me and Earl and The Dying Girl (2015)

Me and Earl and The Dying Girl (2015)




Genre              : Comedy | Drama
Imdb rating     : 8.0
My Rating       : 7.8
Director           : Alfonso Gomez-Rejon
Stars                : Thomas Mann, RJ Cyler, Olivia Cooke

            Film yang bertemakan Coming-of-Age drama selalu menjadi sebuah kesegaran. Kekompleksitasan yang muncul menjadi sebuah hiburan ketika dikemas dengan baik. MEATDG adalah salah satunya. Sebuah film yang segar, menghibur dan terselip beberapa esensi mengenai kehidupan. Film yang diangkat dari novel dengan judul yang sama oleh Jesse Andrews (sekaligus penulis naskah) mempunyai gaya yang sangat menarik dan ceria, yang bertentangan dengan judulnya “The Dying Girl”. Tampak film ini tidak ingin membawa alur cerita kedalam tearjerker dan melodramatic yang menyedihkan dan membuat penontonnya menangis. Justru keceriaan yang mendominasi seluruh film yang tergambar melalui filter warna, skoring, dan storytelling yang fresh dan sangat anak muda. Gaya yang menciptakan tone tampak seperti di dalam dreamlike.  Saya sangat suka dengan film yang bergaya seperti ini, seperti “Moonrise Kingdoms” nya Wes Anderson. Keceriaan yang menutupi sebuah hal yang patut untuk ditangisi.
Film ini menceritakan menganai persahabatan yang rumit antara 3 orang, Greg, Earl, dan Rachel. Greg yang merupakan anak sekolahan yang sedikit aneh dengan kecenderungannya untuk tidak terlihat dan diperhatikan oleh orang lain. Dia menganggap dengan seperti itu dia akan terbebas dari masalah. Oleh karena itu dia tidak memiliki teman, hanya Earl lah yang menemani dia sehari-hari. Bahkan dia mengganggap Earl sebagai rekan kerja, bukan teman. Karena menurut Greg, kata “teman” sangat sakral untuk disematkan ke sembarang orang, bahkan pula dia masih tidak mengetahui definisi dari “teman” itu sendiri. Dia dan Earl sering melakukan rutinitas bersama mulai mereka duduk di bangku taman kanak-kanak. Seperti menikmati film-film klasik atau bahkan membuat film Spoof dari film klasik yang sudah mereka tonton.
            Tiba-tiba kehidupan rutinitas mereka berubah ketika Greg dipaksa oleh ibunya untuk menjalin pertemanan dan menghibur Rachel yang sedang menderita kanker Leukimia. Jangan menebak dahulu tentang akhir dari hubungan mereka, apakah akan timbul asmara diantaranya?, kesampingkan dahulu pemikiran itu, karena ada segudang kerumitan untuk bisa mereka menjadi dekat dan berteman. Tentunya sangat sulit untuk mereka bisa dekat, dengan Greg mendekati Rachel karena paksaan dari ibunya dan Rachel yang tidak ingin dikasihani atas penderitaanya.Walaupun mereka sudah saling mengenal sejak masih kanak-kanak, tetapi sudah lama pula mereka tidak berinteraksi.
            Yang menjadi concern saya dari film ini adalah bukan dari bagaimana seorang yang dying dibantu untuk menjalani hidup penuh semangat dan menghiburnya sampai akhir hidupnya, bukan hal itu, bukan hal yang seperti diperlihatkan oleh film “The Fault in Our Stars”. Justru sebaliknya, pihak yang disemangati dan dihibur adalah Greg atau “Me” jika beranjak dari judul film oleh seorang yang menjadi “The Dying Girl”, Rachel. Rachel menasihati banyak hal kepada Greg, seperti melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi, atau untuk tidak membenci diri sendiri dan berani menghadapi semua konsekuensi di hidupnya. Dengan hal itu Greg pun mulai berani untuk menghadapi konsekuensi hidup di dunia ini dengan mulai makan di kantin, tempat yang dianggap sebagai sarang dari banyak permasalahan. Perlahan Greg menjadi orang yang terlihat dan terperhatikan setelah berteman dengan Rachel.

            Memang fokus film ini adalah Greg, Earl pun menjadi sosok pendukung agar Greg dapat menjalani hidup nya dengan berkualitas dan penuh arti. Karakter ketiga tokoh tersebut sangat kuat dan unik, dan diperankan dengan sangat sempurna oleh mereka, Khususnya Olivia Cooke (Rachel) yang sangat luar bisa memerankan “The Dying Girl”. Dari dominasi kecerian pada seluruh elemen film ini, terdapat titik mengharu biru dari ekspresi orang yang sedang sekarat. Dan hal itu sangat sempurna ditunjukan oleh Olivia Cooke. Permainan ekspresinya juga sangat baik, dimana dia yang sedang sekarat juga kadang memperlihatkan sisi enerjik dan tidak seperti gadis sekarat yang mengemis meminta belas kasihan. Tetapi sekali lagi, film ini bukan menonjolkan endingnya, yang apakah harus sad ending atau happy ending. Tetapi menyangkut mengenai pelajaran dalam menghadapi kerumitan dan konsekuensi kehidupan. Dan pelajaran tersebut bisa juga datang dari orang yang sekarat atau yang sangat aneh. Earl dan The Dying Girl menjadi malaikat pembimbing Me dalam menjalankan kehidupan remajanya.

1 komentar: