Me and Earl and The Dying Girl (2015)
Genre :
Comedy | Drama
Imdb rating : 8.0
My Rating : 7.8
Director : Alfonso Gomez-Rejon
Stars :
Thomas Mann, RJ Cyler, Olivia Cooke
Film
yang bertemakan Coming-of-Age drama
selalu menjadi sebuah kesegaran. Kekompleksitasan yang muncul menjadi sebuah
hiburan ketika dikemas dengan baik. MEATDG adalah salah satunya. Sebuah film
yang segar, menghibur dan terselip beberapa esensi mengenai kehidupan. Film
yang diangkat dari novel dengan judul yang sama oleh Jesse Andrews (sekaligus penulis
naskah) mempunyai gaya yang sangat menarik dan ceria, yang bertentangan dengan
judulnya “The Dying Girl”. Tampak film ini tidak ingin membawa alur cerita
kedalam tearjerker dan melodramatic yang menyedihkan dan
membuat penontonnya menangis. Justru keceriaan yang mendominasi seluruh film
yang tergambar melalui filter warna, skoring, dan storytelling yang fresh dan sangat anak muda. Gaya yang
menciptakan tone tampak seperti di dalam dreamlike.
Saya sangat suka dengan film yang
bergaya seperti ini, seperti “Moonrise Kingdoms” nya Wes Anderson. Keceriaan
yang menutupi sebuah hal yang patut untuk ditangisi.
Film ini
menceritakan menganai persahabatan yang rumit antara 3 orang, Greg, Earl, dan
Rachel. Greg yang merupakan anak sekolahan yang sedikit aneh dengan
kecenderungannya untuk tidak terlihat dan diperhatikan oleh orang lain. Dia
menganggap dengan seperti itu dia akan terbebas dari masalah. Oleh karena itu
dia tidak memiliki teman, hanya Earl lah yang menemani dia sehari-hari. Bahkan
dia mengganggap Earl sebagai rekan kerja, bukan teman. Karena menurut Greg,
kata “teman” sangat sakral untuk disematkan ke sembarang orang, bahkan pula dia
masih tidak mengetahui definisi dari “teman” itu sendiri. Dia dan Earl sering
melakukan rutinitas bersama mulai mereka duduk di bangku taman kanak-kanak.
Seperti menikmati film-film klasik atau bahkan membuat film Spoof dari film klasik yang sudah mereka
tonton.
Tiba-tiba
kehidupan rutinitas mereka berubah ketika Greg dipaksa oleh ibunya untuk
menjalin pertemanan dan menghibur Rachel yang sedang menderita kanker Leukimia. Jangan menebak dahulu tentang
akhir dari hubungan mereka, apakah akan timbul asmara diantaranya?,
kesampingkan dahulu pemikiran itu, karena ada segudang kerumitan untuk bisa
mereka menjadi dekat dan berteman. Tentunya sangat sulit untuk mereka bisa
dekat, dengan Greg mendekati Rachel karena paksaan dari ibunya dan Rachel yang
tidak ingin dikasihani atas penderitaanya.Walaupun mereka sudah saling mengenal
sejak masih kanak-kanak, tetapi sudah lama pula mereka tidak berinteraksi.
Yang
menjadi concern saya dari film ini
adalah bukan dari bagaimana seorang yang dying
dibantu untuk menjalani hidup penuh semangat dan menghiburnya sampai akhir
hidupnya, bukan hal itu, bukan hal yang seperti diperlihatkan oleh film “The
Fault in Our Stars”. Justru sebaliknya, pihak yang disemangati dan dihibur
adalah Greg atau “Me” jika beranjak dari judul film oleh seorang yang menjadi
“The Dying Girl”, Rachel. Rachel menasihati banyak hal kepada Greg, seperti
melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi, atau untuk tidak membenci
diri sendiri dan berani menghadapi semua konsekuensi di hidupnya. Dengan hal
itu Greg pun mulai berani untuk menghadapi konsekuensi hidup di dunia ini
dengan mulai makan di kantin, tempat yang dianggap sebagai sarang dari banyak
permasalahan. Perlahan Greg menjadi orang yang terlihat dan terperhatikan
setelah berteman dengan Rachel.
Memang
fokus film ini adalah Greg, Earl pun menjadi sosok pendukung agar Greg dapat
menjalani hidup nya dengan berkualitas dan penuh arti. Karakter ketiga tokoh
tersebut sangat kuat dan unik, dan diperankan dengan sangat sempurna oleh
mereka, Khususnya Olivia Cooke (Rachel) yang sangat luar bisa memerankan “The
Dying Girl”. Dari dominasi kecerian pada seluruh elemen film ini, terdapat
titik mengharu biru dari ekspresi orang yang sedang sekarat. Dan hal itu sangat
sempurna ditunjukan oleh Olivia Cooke. Permainan ekspresinya juga sangat baik,
dimana dia yang sedang sekarat juga kadang memperlihatkan sisi enerjik dan
tidak seperti gadis sekarat yang mengemis meminta belas kasihan. Tetapi sekali
lagi, film ini bukan menonjolkan endingnya, yang apakah harus sad ending atau happy ending. Tetapi menyangkut mengenai pelajaran dalam menghadapi
kerumitan dan konsekuensi kehidupan. Dan pelajaran tersebut bisa juga datang
dari orang yang sekarat atau yang sangat aneh. Earl dan The Dying Girl menjadi
malaikat pembimbing Me dalam menjalankan kehidupan remajanya.
ijin share yah kak
BalasHapusdigital marketing indonesia 2018