Sabtu, 07 November 2015

Breathe (2014)

Breathe (2014)




Genre              : Drama
Imdb Rating    : 7.1
My Rating       : 7.8
Director           : Mélanie Laurent
Stars                : Joséphine Japy, Lou de Laâge, Isabelle Carré

            Persahabatan menjadi tema besar yang mewarnai film “Breathe”. Tetapi ada tema yang tidak nampak namun sangat kental memberi warna pada film ini, yaitu Wanita dengan segala misteri mengenainya. Film yang diangkat dari sebuah Novel karangan Anne-Sophie Brasme sangat luar biasa diterjemanhkan oleh sutradaranya, Mélanie Laurent. Kaya dengan emosi dan penuh dengan konflik dari awal film sampai pada ending nya. Tidak ada sedetik pun scene yang menjadi sia-sia. Seluruhnya sangat bermakna dan menarik.
            Persahabatan antar dua remaja perempuan yang tampak kontras dengan karakter yang saling berlawanan. Charlie (Josephine Japy) dengan selalu menampilkan mimik wajah yang kaku, tampak murung, dan cenderung  introvert walaupun dikelilingi oleh beberapa teman yang peduli padanya, tertarik untuk menjalin pertemanan dengan anak baru di sekolahnya, Sarah (Lou De Laage) yang memiliki banyak perbedaan dengannya. Sarah sangat extrovert, riang, dan cenderung seductive. Satu-satu nya persamaan diantara mereka hanya lah permasalahan keluarga yang mereka hadapi.
            Pertemanan mereka sangat cepat terbangun kokoh dan mendalam. Bahkan mereka berdua merasa dunia hanya dihuni oleh mereka berdua. Mereka bersenang-senang berdua, berpesta berdua, dan melakukan semua kekonyolan berdua. Indahnya pertemanan mereka menjadi sebuah oase ditengah dahaga oleh permasalahan pada keluarga mereka masing-masing.
            Tapi pertemanan yang sangat cepat terbentuk itu, cepat pula untuk hancurnya. Perbedaan karakter diantaranya menjadi sebuah bahan bakar atas retaknya hubungan mereka. Frase mengenai perbedaan yang tak bisa disamakan tetapi bisa disatukan, sepertinya tidak berlaku di dalam hubungan mereka. Dengan sedikit pemicu, cepat atau lambat hubungan mereka akan berkahir dengan sendirinya.
            Dari film ini pasti pada awalnya kita akan menghakimi bahwa Sarah merupakan tokoh antagonis dalam cerita ini. Bagaimana sikap nya terhadap Charlie yang terlihat kejam. Membuat Charlie sedih. Tetapi setelah menyaksikan keseluruhan film ini, saya menarik kesimpulan tersebut, dan mengganggap bahwa kedua nya adalah tokoh antagonis. Bagaimana, Charlie,  tokoh dengan wajah murung tampak seperti anak rumahan pun bisa menjadi benar-benar antagonis jika dilihat dari perspektif Sarah, yang dimana merasa terancam ketika rahasianya diketahui oleh Charlie. Dan bahkan sebenarnya pun Charlie adalah tokoh yang antagonis jika dilahat bagaimana dia tidak memperdulikan Lucas, yang sangat memperdulikan dirinya bahkan ketika dia dalam keadaan terbawah sekalipun.
            Dan dengan jahatnya pun saya mengeneralisir, bahwa perempuan adalah tokoh yang antagonis, baik dia introvert yang tidak memperdulikan orang yang perduli dengan dia, ataupun extrovert yang sering mematahkan harapan orang yang memperdulikannya.

            Tetapi untuk keseluruhan isi dari film ini, sangat berharga untuk disaksikan. Sangat menghibur dan memanjakan mata dengan paras cantik kedua tokoh utamanya serta pengambilan gambar yang artistik, terlihat saat bagaimana scene dimana Sarah bertemu dengan ibunya. Sangat berseni dan penuh dengan simbol-simbol yang indah. Pada intinya, ini adalah film yang indah, tidak hanya sinematografinya, tetapi pendalaman karakter tokoh - tokoh di dalamnya, sangat indah. Walaupun banyak bagian kelam. Tetapi itu semua justru menambah segi emosional pada film ini. Dan film dengan sisi emosional yang tinggi adalah film yang indah. Dan akan selalu memberi kesan yang tak akan terlupakan.

1 komentar: