Breathe (2014)
Genre :
Drama
Imdb Rating : 7.1
My Rating : 7.8
Director : Mélanie Laurent
Stars :
Joséphine Japy, Lou de Laâge, Isabelle Carré
Persahabatan
menjadi tema besar yang mewarnai film “Breathe”. Tetapi ada tema yang tidak
nampak namun sangat kental memberi warna pada film ini, yaitu Wanita dengan
segala misteri mengenainya. Film yang diangkat dari sebuah Novel karangan
Anne-Sophie Brasme sangat luar biasa diterjemanhkan oleh sutradaranya, Mélanie
Laurent. Kaya dengan emosi dan penuh dengan konflik dari awal film sampai pada ending nya. Tidak ada sedetik pun scene yang menjadi sia-sia. Seluruhnya sangat
bermakna dan menarik.
Persahabatan
antar dua remaja perempuan yang tampak kontras dengan karakter yang saling
berlawanan. Charlie (Josephine Japy) dengan selalu menampilkan mimik wajah yang
kaku, tampak murung, dan cenderung introvert walaupun dikelilingi oleh
beberapa teman yang peduli padanya, tertarik untuk menjalin pertemanan dengan
anak baru di sekolahnya, Sarah (Lou De Laage) yang memiliki banyak perbedaan
dengannya. Sarah sangat extrovert, riang, dan cenderung seductive. Satu-satu nya persamaan diantara mereka hanya lah permasalahan
keluarga yang mereka hadapi.
Pertemanan
mereka sangat cepat terbangun kokoh dan mendalam. Bahkan mereka berdua merasa
dunia hanya dihuni oleh mereka berdua. Mereka bersenang-senang berdua, berpesta
berdua, dan melakukan semua kekonyolan berdua. Indahnya pertemanan mereka
menjadi sebuah oase ditengah dahaga oleh permasalahan pada keluarga mereka
masing-masing.
Tapi
pertemanan yang sangat cepat terbentuk itu, cepat pula untuk hancurnya.
Perbedaan karakter diantaranya menjadi sebuah bahan bakar atas retaknya
hubungan mereka. Frase mengenai perbedaan yang tak bisa disamakan tetapi bisa
disatukan, sepertinya tidak berlaku di dalam hubungan mereka. Dengan sedikit
pemicu, cepat atau lambat hubungan mereka akan berkahir dengan sendirinya.
Dari
film ini pasti pada awalnya kita akan menghakimi bahwa Sarah merupakan tokoh
antagonis dalam cerita ini. Bagaimana sikap nya terhadap Charlie yang terlihat
kejam. Membuat Charlie sedih. Tetapi setelah menyaksikan keseluruhan film ini,
saya menarik kesimpulan tersebut, dan mengganggap bahwa kedua nya adalah tokoh
antagonis. Bagaimana, Charlie, tokoh
dengan wajah murung tampak seperti anak rumahan pun bisa menjadi benar-benar
antagonis jika dilihat dari perspektif Sarah, yang dimana merasa terancam
ketika rahasianya diketahui oleh Charlie. Dan bahkan sebenarnya pun Charlie
adalah tokoh yang antagonis jika dilahat bagaimana dia tidak memperdulikan
Lucas, yang sangat memperdulikan dirinya bahkan ketika dia dalam keadaan
terbawah sekalipun.
Dan
dengan jahatnya pun saya mengeneralisir, bahwa perempuan adalah tokoh yang
antagonis, baik dia introvert yang tidak memperdulikan orang yang perduli
dengan dia, ataupun extrovert yang sering mematahkan harapan orang yang
memperdulikannya.
Tetapi
untuk keseluruhan isi dari film ini, sangat berharga untuk disaksikan. Sangat
menghibur dan memanjakan mata dengan paras cantik kedua tokoh utamanya serta
pengambilan gambar yang artistik, terlihat saat bagaimana scene dimana Sarah
bertemu dengan ibunya. Sangat berseni dan penuh dengan simbol-simbol yang
indah. Pada intinya, ini adalah film yang indah, tidak hanya sinematografinya,
tetapi pendalaman karakter tokoh - tokoh di dalamnya, sangat indah. Walaupun
banyak bagian kelam. Tetapi itu semua justru menambah segi emosional pada film ini.
Dan film dengan sisi emosional yang tinggi adalah film yang indah. Dan akan
selalu memberi kesan yang tak akan terlupakan.