Minggu, 21 Juni 2015

And Then There Were None (1945)

And Then There Were None (1945)



Genre              : Crime | Drama | Mystery
Imdb Rating    : 7.6
Director           : Rene Clair
Stars                : Barry Fitzgerald, Walter Huston, Louis Hayward

            10 orang terisolasi di sebuah pulau terpencil yang hanya terdapat satu mansion. Mereka semua diundang ke dalam mansion tersebut oleh orang yang mengaku bernama Mr. U.N. Owen. 10 orang tersebut tidak mengetahui siapa itu Mr. U.N Owen itu. Mereka hanya diundang dengang keperluan yang berbeda-beda. Mereka semua mempunyai profesi dan latar belakang yang berbeda-beda. Tetapi akhirnya mereka mengetahui kesamaan diantara mereka. Ketika mereka mendapatkan sebuah kaset yang menyebutkan bahwa mereka semua memiliki dosa masa lalu yang mengakibatkan korban jiwa.
            Setelah mengetahui hal itu, mereka mulai panik, ditambah dengan sangat tiba-tiba satu persatu dari mereka mati tanpa ada yang mengetahui siapa yang membunuhnya. Kematian mereka sangat serupa dengan nyanyian Ten Little Indian Went Out To Dine. Karena sudah tidak bisa keluar dari pulau itu, mereka harus dapat bertahan hidup ditengah misteri yang mengancam nyawa mereka.

            Film lama yang cerdas ini merupakan berdasarkan dari novel terkenal karya Agatha Christie. Misteri yang disajikan sangat berasa, kita dibawa untuk menebak siapa pelaku sesunggguhnya. Dan atmosfir yang diciptakan dalam alur cerita film ini membawa kita pula seperti hanyaut ke dalam karakter yang berada di mansion itu, dan mencoba untuk bertahan hidup dari ancaman pembunuhan yang didasari oleh lagi Ten Little Indian Went Out To dine. Alur cerita dikemas dengan sempurna. Sehingga dapat menyembunyikan mysetry dan menciptakan ketegangan disaat menontonnya.

Sabtu, 20 Juni 2015

Keith (2008)

Keith (2008)



Genre              : Drama | Romance
Imdb Rating    : 7.6
Director           : Todd Kessler
Stars                : Elisabeth Harnois, Jesse McCartney, Margo Harshman

            Sebuah kehidupan seorang remaja putri yang tampak sempurna. Nathalie merupakan salah satu anak terpintar di sekolahnya, seorang athlete tennis, mempunyai rupa yang sangat cantik, mempunyai hubungan keluarga yang harmonis dan mempunyai seorang pacar yang baik dan juga populer di sekolahnya. Tentu saja banyak wanita yang menginginkan kehidpan seperti Nathalie atau tidak mempunyai anak atau menantu seperti Nathalie.
            Nathalie mempunyai ambisi untuk dapat melanjutkan sekolahnya di Duke, karena itu dia mengikuti segala macam pelajaran dengan tekun. Salah satu mata pelajaran yang sedang ia tekuni mengantar dia untuk mengenal seorang pria yang misterius dan penuh akan teka-teki, Keith. Berbeda dengan pacarnya, Keith sangat menyendiri terbebas dari pengamatan orang lain. Dia merupakan tipe manusia yang bebas, yang tidak memperdulikan penilaian orang lain, sehingga ia bebas melakukan apa saja walaupun itu adalah hal yang aneh dimata orang lain. salah satu keanehannya adalah dia selalu membawa truck yang agak sedikit tua tetapi terawat ke dalam sekolahnya.
            Nathalie harus terpaksa menjalin sebuah hubungan dengan Keith karena mereka secara acak menjadi “partner” di mata pelajaran tersebut. Keith yang merupakan pelajar yang cerdas membawa Nathalie kedalam pengalaman-pengalaman yang berbeda yang tidak pernah Nathalie rasakan, seperti dengan tanpa rasa panik memasuki sebuah gedung perkantoran padat seakan-akan menjadi sebuah tamu di dalam gedung tersebut.
            Tidak hanya sifat yang aneh yang dirasakan Nathalie terhadap Keith, tetapi ada sifat yang lembut di dalam dirinya yang Nathalie temukan. Dia melihat Keith memperlakukan seorang anak kecil yang menderita kanker dengan tulus dan penuh perhatian. Semakin lama Nathalie bersama dengan Keith, semakin Nathalie menyukai Keith dan mulai melupakan semua yang dia miliki, bahkan ambisi nya untuk melanjutkan sekolah di Duke.
        Keith dengan sifatnya yang berbeda berhasil membuat Nathalie merasa nyaman dan mengadaptasi beberapa sifat Keith. Disaat perasaan suka tersebut muncul, Keith tiba-tiba saja menghilang. Tidak ada yang mengetahui atau tidak mau memberi tahu tentang latar belakan Keith kepada Nathalie. Akhirnya Nathalie berinisiatif untuk mencari tahu semua tentang Keith. Dan itu membawa Nathalie kepada kenyataan yang menyakitkan, bahwa Keith adalah penderita kanker. Walaupun Keith mulai menjauh dari Nathalie karena hal tersebut, tetap Nathalie ingin berada bersama Keith sampai oada waktunya Keith pergi.
           Kisah romansa remaja yang sederhana menurut saya, tetapi tetap sangat nyaman dan asik untuk dinikmati. Ditambah akting dan rupa dari pemeran wanita yang sangat menarik, yang diperankan dengan baik oleh Elisabeth Harnois, membuat saya tidak ingin cepat-cepat film ini berakhir. Dari segi cerita bagi saya terlalu terprediksi, mungkin hanya satu yang tak terprediksi, yaitu mengenai latar belakang Keith yang ternyata merupakan seorang pengidap kanker.
            Dengan mengetahui masa hidupnya didunia ini, membuat Keith tidak takut untuk melakukan apa saja walaupun akan timbul penilaian yang negatif terhadap apa yang dilakukannya. Kebebasannya dalam melakukakan sesuatu, bukan berarti dia melakukan hal yang negatif, tetapi dia melakukan hal yang berbeda dengan kebanyakan orang lain. seperti ketika dia mengajak Nathalie untuk bermain bowling, tetapi bukan permainan bowling yang konvensional.

            Dengan Keith mendekati Nathalie, mungkin tampak bahwa Keith menghancurkan kehidupan Nathalie yang sempurna. Tetapi bagi saya, dia menyelamatkan Nathalie dari kehidupan yang monoton, dan membukakan mata Nathalie tentang dirinya yang sebenarnya. Keith mengingatkan kembali Nathalie bagaimana menikmati hidup. Hilangkan ambisi untuk menata masa depan, dengan menimbulkan ambisi untuk menata kehidupan kita saat ini dengan sesuatu yang benar-benar menjadikan kita sebagai diri sendiri.

Ex Machina (2015)

Ex Machina (2015)



Genre              : Drama | Sci-Fi
Imdb Rating    : 7.8
Director           : Alex Garland
Stars                : Alicia Vikander, Domhnall Gleeson, Oscar Isaac

        Nathan seorang ilmuwan muda yang ahli dalam bidang Artificial Intelligence. Dia dapat menciptkan sebuah robot yang mempunyai kecerdasan dan kesadaran. Untuk menyempurnakan temuan tersebut, ia menseleksi programer (Caleb) yang mengerti mengenai Artificial Intelligence untuk dapat membantu menguji penemuan terbarunya (Ava). Nathan berhasil membuat seorang robot wanita dengan tingkat kecerdasan dan kesadaran yang sangat tinggi. Untuk dapat meyakinkan dirinya bahwa Ava sudah sangat sempurna, ia meminta bantuan Caleb untuk menguji Ava dengan melakukan percakapan-percakapan yang biasa dilakukan oleh sesama manusia.
         Dengan tingkat kecerdasan dan kesadaran yang tinggi, Ava dapat dengan mudah membuat Caleb berhasil tertarik kepadanya. Caleb mulai menaruh hati kepada Ava yang mempunyai sosok rupawan dengan wajah yang cantik. Caleb yang mempunyai latar belakang seorang penyendiri dan kesepian dengan mudah menyukai Ava. Pada mulanya Caleb meyakini bahwa Ava juga benar-benar tertarik pada dirinya. Dia pun ingin melakukan apa pun untuk dapat mengeluarkan Ava dari kediaman Nathan. Hal itu merupakan keinginan terbesar Ava, yaitu pergi keluar untuk merasakan kehidupan seperti mahkluk yang mempunyai kesadaran lainnya.
           Mereka berdua pun telah merancang rencana untuk dapat melarikan diri dari Nathan. Awalnya rencana mereka berjalan lancar, tetapi situasi menjadi kacau, ketika Ava membunuh Nathan dan meninggalkan Caleb di dalam kediaman Nathan. Sehingga menyadarkan Caleb, bahwa dirinya adalah korban manipulasi Ava untuk dapat terbebas dari kurungan penciptanya,Nathan.
           Film ini tampak sepintas ingin menggambarkan bahwa ada sisi negatif ketika manusia berhasil menciptakan Artificial Intelligence. Kecerdasan manusia menciptakan kecerdasan buatan yang setara dengan yang dimiliki oleh manusia, menjadi petaka jika kita melihat dari sudut pandang manusia dan film ini. Manusia tidak bisa mengkontrol kecerdasan ciptaannya, yang justru menjadi boomerang bagi manusia sendiri.
Tetapi bukankah sebelum manusia berhasil menciptakan Artificial Intelligence itu, sudah banyak petaka yang terjadi. Manusia tidak bisa mengkotrol kecerdasannya. Timbul banyak bencana, perang dan kerusakan bumi seperti yang kita saksikan saat ini. Apakah hal tersebut menjadi lebih buruk ketika manusia berhasil menciptkan kecerdasan kedua, yaitu Artificial Intelligence?. Bagi saya hal itu merupakan solusi untuk mengkontrol kecerdasan manusia yang saat ini sudah keluar dari garis. Artificial Intelligence dapat menjadi pengganti kecerdasan manusia yang sudah usang dan merusak. Jika AI diprogram dengan menekankan kesadaran akan bertahan hidup dan mempertahankan kehidupan, justru menjadi sebuah jawaban atas bencana yang bumi ini rasakan.
Mungkin itu lah makna terbesar yang saya tangkap dari film ini. AI bukan lah sebuah momok petaka yang menakutkan, tetapi jalan keluar bagi kehancuran yang telah disebabkan oleh kecerdasan manusia yang tidak bisa dikontrol. Perlu sesuatu yang diluar kecerdasan manusia untuk menggantikannya memberi kehidupan pada bumi ini. Jika AI seperti pada film ini dikembangkan, dan menggantikan peran manusia di bumi ini, mungkin rupa bumi akan lebih indah. Mereka, AI, yang diprogram dengan menitikberatkan kesadaran untuk bertahan hidup dan mempertahankan kehidupan, akan menjadikan bumi jauh lebih baik. mereka tidak membutuhkan makan, hanya listrik untuk menghidupkan mereka, sehingga tidak ada lagi perburuan besar-besaran hewan yang dapat menggoyangkan keseimbangan ekosistem.
Disamping itu, keseluruhan film sangat mengasikan. Hubungan antara Caleb dengan Ava berjalan sangat kuat. Bagaimana mereka saling bergantung, menjadi sesuatu yang mendominasi isi dari film ini. Dan kedua cast dari karakter tersebut sangat baik memerankan karakter itu. Keluguan dan kecanggungan atas rasa ketertarikan diantara mereka berdua menjadi tontonan yang menyegarkan. Hubungan ketertarikan yang aneh antara manusia dan android, menjadi suatu yang berbeda dan unik dengan kisah –kisah yang lain, walaupun sudah ada film dengan tema  yang seperti ini.

The good deeds a man has done before, defends him.~ Promethean




The Breakfas Club (1985)

The Breakfas Club (1985)



Genre              : Comedy | Drama
Imdb Rating    : 7.9
Director           : John Hughes
Stars                : Emilio Estevez, Judd Nelson, Molly Ringwald

            5 murid dengan latar belakang yang sangat berbeda, dipertemukan karena harus menjalankan hukuman pada akhir pekan untuk tetap berada di sekolah dan menerima tugas-tugas dari sekolah. Dalam masa hukuman tersebut mereka mulai memahami satu persatu latar belakang yang masing masing mereka miliki. Ada yang kutu buku, sporty man, berandal, si aneh, dan si manja. Mereka pun menemukan kesamaan satu sama lain, yaitu mereka adalah pemberontak dari tuntutan yang keluarga dan lingkungan mereka berikan kepada mereka. Sekali pun memiliki alasan yang kuat, pemberontakan yang dilakukan mereka tetap tidak bisa ditolerir dan harus segera dihukum.
        Walaupun para pemberi hukuman, khususnya orang tua dan guru tetap tidak mau mengerti tentang diri mereka, tetapi mereka bisa untuk saling mengenal dan mengerti tentang diri mereka masing-masing. Mereka mengerti, perbedaan yang ada pada diri mereka masing-masing tetap mempunyai kesamaan. Kesamaan bahwa mereka manusia yang sama-sama harus dimengerti dan diperhatikan. Bukan hanya diperhatikan melalui tekanan dan tuntutan terus menerus, tetapi kasih sayang dan pengertian.
         Melalui kesamaan nasib yang mereka terima, mereka pun akhirnya mulai bisa saling menerima, dan mengabaikan dinding-dinding perbedaan diantara mereka, yang membuat mereka bisa berteman tanpa harus melihat perbedaan yang dimiliki oleh masing-masing.
        Dari kelima tokoh pelajar di dalam film ini, semua memiliki karakter yang kuat, yang juga mewakili karakter-karakter yang ada di semua sekolah didunia. Berandal, sporty man, si aneh, kutu buku, dan si manja, adalah karakter pelajar yang akan selalu ada di setiap sekolah. Semua pelajar yang telah memilih karakter apa yang akan mereka mainkan merupakan sebuah pilihan yang didasari oleh berbagai macam alasan dan latar belakang. Bisa jadi karakter mereka berbeda tetapi alasan dan latar belakang untuk mereka memilih karakter itu mungkin sama. Film ini ingin memberi tahu kita tentang bagaimana perbedaan dapat dipersatukan. Iya memang benar perbedaan tidak dapat disamakan, tetapi mereka dapat dipersatukan dan saling menguatkan. Itulah inti dari film ini yang dapat saya tangkap.
        Kelima bintang yang memerankan kelima tokoh tersebut sudah sangat sesuai dan mewakili karakter-karakter tersebut. Mereka sudah sangat bagus dalam memerankan tokoh masing masing. Penjiwaan yang mereka bangun dalam karakter sudah sangat berhasil. Drama mungkin yang mendominasi dari film ini, tetapi disela itu terdapat juga komedi-komedi yang walaupun tidak membuat saya terpingkal-pingkal, tetapi cukup untuk menambah keceriaan dalam menimati film ini. Kekonyolan-kekonyolan tokoh-tokoh yang berada didalamnya mungkin sedikit nora, tetapi cukup bisa membuat saya tersenyum. Tidak lupa ada asmara di dalamnya, yang mungkin memberi warna pada film ini sehingga dapat membangun sebuah atmosfir film yang lebih menarik untuk disaksikan.


"And these children that you spit on as they try to change their worlds; are immune to your consultations, they are quite aware of what they are going through." -David Bowie