Minggu, 17 November 2013

DIAM BERSUARA


Perjalanan bagiku adalah sebuah nasihat
Kulangkahkan kaki untuk menyelami tanah ini
Ku buka mata untuk ku lukis panorama indah ini
Ku rapatkan telinga pada tanah untuk bernyanyi nada pengusir lara ini
Ku genggam cahaya diatas kepalaku agar aku tertuntun menuju gelap ini, agar aku bisa hadapi gelap ini, agar terkubur bersama abdinya
Aliran darah, ku buat mengalir cepat, agar tidak ada ruang kosong, ruang hampa, ruang gelap di dalam partikel tubuhku
Sel saraf, ku buat menegang kokoh agar roboh dinding dinding di dalam kepala
Dan tulang sendiku yang akan terus bantu membantu membangun jembatan pemisah antara aku dan semua
Semua itu hanya untuk diamkan mulutku
Agar lidahku tidak meliuk-liuk menyentuh langit-langit rongga mulutku
Agar bibir ku tidak bebas melayang kedalam udara
Agar diam yang bersuara
Agar kaki meceritakan kabar tanah ini
Agar mata mendeskripsikan lukisannya
Agar telinga tetap bernyanyi keras
Agar tangan memberitahu tentang jalan cahaya
Agar darah berteriak lantang mengusir kekosongan
Agar saraf membunyikan semangat
Dan agar tulang sendiku mengajariku tentang memberi

Memberi hal hal yang kongkrit, bukan hanya suara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar