Penjaga terang membuka matanya
Menebarkan senyum pada butir-butir air di dedaunan
Mencipratkan wajahku dengan cahaya silaunya
Membebaskan burung-burung dari penjara gelap
Dan menghangatkan tanah merah yang basah
Penjaga terang adalah guru
Alam semesta adalah kelas
Dan aku adalah murid malas yang tak tau apa-apa
Aku adalah sebuah pohon kering
Dahanku tak bisa lagi menusuk langit
Penjaga terang mengajariku tetap berdiri
Tetap menghujamkan akarku pada tanah
Selalu mengawasiku walau ketidakberadaan terang
Kirimkan matanya pada kegelapan
Mata langit yang terlahir dari cahayanya
Penjaga terang memberi tau ku tentang warna
Warna ku yang cokelat keabuabuan
Warna langit yang biru
Warna tanah yang merah
Dan warna malam yang hitam
Penjaga terang menjadikan ku sebuah pohon kering
Agar aku mensyukuri pemberian tanah
Agar aku tak terlalu berambisi menyentuhmu
Ambisi yang membuatku angkuh dan lupa
Kepada Zat yang menciptakanmu
Penjaga terang mengingatkanku kepada seekor burung
Yang menjatuhkan sebutir biji ke tanah
Berharap agar aku menjadi pohon raksasa
Sekarang akulah biji itu yang telah tumbuh
Maafkan aku yang hanya menjadi pohon kering
Dan tak dapat dia singgahi
Penjaga terang menyuruhku hidup bermanfaat
Tanyaku”manfaat apa yang bisa diberikan dari sebuah pohon kering?”
Apakah aku bisa menahan erosi?
Apakah aku bisa melindungi sang tupai dari derasnya hujan?
Atau haruskah ku membakar diri
Tuk mengahangatkan kelas alam yang dingin
Yah, Aku tak perlu mati terkenal
Aku tak perlu mati terkenang
Aku ingin matiku bermanfaat
Ku pikir hidupku tak lagi bermanfaat
Penjaga terang memarahiku
Hidupku masih bermanfaat
Ya,aku masih bisa memberikan semangat hidup kepada alam
Semangat pantang menyerah yang tak terbatas
Dan masih bisa bersujud kepada penciptamu
Tujuan utama aku ada
Penjaga terang memberi pelajaran lewat cuaca
Aku akan mencoba memberi perlindungan di kala hujan
Aku akan mencoba meneduhkan dikala kemarau
Aku akan terus berharap adanya musim semi
Karena hidup diawali dengan harapan
Di tengah sikutan pohon-pohon tinggi
Aku akan terus berdiri
Karena aku sebuah pohon kering
Tak akan ku hentikan akarku
Tak akan ku hentikan semangatku
Dan aku akan terus bermanfaat
Sampai ku kembali kepada rumah singgahanku
Rumah kesunyian,rumah ketakutan,rumah kegelapan
Rumah para cacing-cacing tanah
Yang siap memakan jasad-jasad tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar