Minggu, 17 Juni 2012

Guruku


Penjaga terang membuka matanya
Menebarkan senyum pada butir-butir air di dedaunan
Mencipratkan wajahku dengan cahaya silaunya
Membebaskan burung-burung dari penjara gelap
Dan menghangatkan tanah merah yang basah

                        Penjaga terang adalah guru
                        Alam semesta adalah kelas
                        Dan aku adalah murid malas yang tak tau apa-apa
                        Aku adalah sebuah pohon kering
                        Dahanku tak bisa lagi menusuk langit
           
Penjaga terang mengajariku tetap berdiri
Tetap menghujamkan akarku pada tanah
 Selalu mengawasiku walau ketidakberadaan terang
Kirimkan matanya pada kegelapan
Mata langit yang terlahir dari cahayanya
                       
                        Penjaga terang memberi tau ku tentang warna
                        Warna ku yang cokelat keabuabuan
                        Warna langit yang biru
                        Warna tanah yang merah
                        Dan warna malam yang hitam

Penjaga terang menjadikan ku sebuah pohon kering
Agar aku mensyukuri pemberian tanah
Agar aku tak terlalu berambisi menyentuhmu
Ambisi yang membuatku angkuh dan lupa
Kepada Zat yang menciptakanmu

                      Penjaga terang mengingatkanku kepada seekor burung
                      Yang menjatuhkan sebutir biji ke tanah
                     Berharap agar aku menjadi pohon raksasa
                     Sekarang akulah biji itu yang telah tumbuh
                    Maafkan aku yang hanya menjadi pohon kering
                     Dan tak dapat dia singgahi

Penjaga terang menyuruhku hidup bermanfaat
Tanyaku”manfaat apa yang bisa diberikan dari sebuah pohon kering?”
Apakah aku bisa menahan erosi?
Apakah aku bisa melindungi sang tupai dari derasnya hujan?
Atau haruskah ku membakar diri
Tuk mengahangatkan kelas alam yang dingin

                        Yah, Aku tak perlu mati terkenal
                        Aku tak perlu mati terkenang
                        Aku  ingin matiku  bermanfaat
                       Ku pikir hidupku tak lagi bermanfaat

Penjaga terang memarahiku
Hidupku masih bermanfaat
Ya,aku masih bisa memberikan semangat hidup kepada alam
Semangat pantang menyerah yang tak terbatas
Dan masih bisa bersujud kepada penciptamu
Tujuan utama aku ada

                        Penjaga terang memberi pelajaran lewat cuaca
                        Aku akan mencoba memberi perlindungan di kala hujan
                        Aku akan mencoba meneduhkan dikala kemarau
                        Aku akan terus berharap adanya musim semi
                        Karena hidup diawali dengan harapan

Di tengah sikutan pohon-pohon tinggi
Aku akan terus berdiri
Karena aku sebuah pohon kering
Tak akan ku hentikan akarku
Tak akan ku hentikan semangatku

                        Dan aku akan terus bermanfaat
                        Sampai ku kembali kepada rumah singgahanku
                        Rumah kesunyian,rumah ketakutan,rumah kegelapan
                        Rumah para cacing-cacing tanah
                        Yang siap memakan jasad-jasad tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar